Jumlahpolutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses alam) misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa 73 Basri, S. I. 2010. Pencemaran Udara Dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan. SMARTek, 82, 6-7. 74 R, D. R. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel. Momentum, 42, 31. 76 1. Partikel debu, aerosol, timah hitam 2. Gas CO, NOx, SOx, H2S dan HC 3. Energi suhu dan kebisingan. Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari 1. Pencemar primer yang diemisikan langsung dari sumbernya 2. Pencemar sekunder yang terbentuk karena reaksi di udara antara berbagai zat. Pola emisi akan menggolongkan pencemar dari sumber titik point source, sumber garis line source dan sumber area area source. Dilihat secara kimiawi, banyak sekali macam bahan pencemar tetapi yang biasanya menjadi perhatian adalah pencemar utama major air pollutans yaitu golongan oksida karbon CO, CO2 , oksida belerang SO2, SO3 dan oksida nitrogen N2O, NO, NO3 senyawa hasil reaksi fotokimia, partikel asap, debu, asbestos, metal, minyak, garam sulfat, senyawa inorganik HF, H2S,NH3,H2SO4,HNO3, hidrokarbon CH4, C4H10 unsur radio aktif titanium, Radon, energi panas suhu, kebisingan. Gas diudara dengan reaksi fotokimia dapat membentuk bahan pencemar sekunder, misalnya peroxyl radikal dengan oksigen akan membentuk ozon dan nitrogen dioksida berubah menjadi nitrogen monoksida dengan oksigen dan sebagainya. Pemaparan terhadap manusia pada umumnya melalui pernafasan dan cara penanggulangannya terutama dengan mengurangi pembebasan bahan pencemar secara langsung keudara, misalnya dengan menggunakan β€œ gas scrubber β€œ, alat tambahan pada knalpot dan lain – lain. Partikel dengan ukuran antara 0,01 – 5 ΞΌm merupakan sumber pencemar udara yang utama karena keadaanya tidak terlihat secara nyata dan terus berada pada atmosfer untuk waktu yang cukup lama. Dampak negatif dari bahan – bahan ini biasanya berupa gangguan pada bahan – bahan bangunan, tanaman, hewan serta 75 R, D. R. 2008. Teknik Pengendalian Pencemaran Udara Yang Diakibatkan oleh Partikel. Momentum, 42 77 Harssema 1998 menyatakan bahwa pencemaran udara diawali dengan emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant pencemaran yang di keluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi yang disebabkan proses alam disebut biogenic emissions, sebagai contoh anthropogenic emissions. Contoh emisi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia adalah hasil pembakaran bahan bakar fosil bensin, solar, batu bara, pemakaian zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara dan Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian 1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan gas terdiri darisenyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen. Partikel yang di atmoser mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupazat padat maupun suspensi aerosol cair di atmosfer. Bahan partikel tersebut berasal dari proses kondensasi, proses disperse, maupun proses erosi bahan tertentu. Asap sering kali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan kabut. 2. Polutan Sekunder Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia diudara, Misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 dan Oradikal. Sifat fisik dari polutan sekunder terbagi ats dua yaitu sifat fisik dan kimiayang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah Ozon ,Peroxy Acyl Nitrat PAN, dan Formaldehid. Beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan antara lain 1. Secara Fisik Udara adalah benda yang berbentuk gas, udara tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, tetapi dapat dirasakan dan udara ada udara yang dapat diamati, udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan 78 tidak berbau, adanya warna atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan. Seperti polusi udara, panas, dan radiasi. 2. Secara Kimia Indeks standar pencemar udara ISPU memberi informasi tingkat pencemaran udara yang merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida CO, sulfur dioksida SO2, nitrogen oksida NO, ozon 03, material partikulat debu. Peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan di udara merupakan indikator bagi tingkat polusi udara. a. Karbon Dioksida CO2, Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil batubara, minyak bumi , juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca. b. Khloro Fluoro Karbon CFC ,Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa busa kursi, untuk AC Freon, pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer. c. SO dan SO2,Gas belerang oksida SO,SO2 di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil minyak, batubara. Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan. d. Timbal Pb, Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil 79 pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia e. Hidrokarbon HC, Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. f. Partikulat asap atau jelaga, Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu g. Aerosol partikel yang terhambur dan melayang di udara h. Fog kabut aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara i. Smoke asap aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara j. Dust debu aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara k. Nitrogen dioksida NO2, Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. l. Karbon monoksida CO, Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 3. Secara Biologi Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak Lichenes. Lumut kerak merupakan simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. Lumut kerakter diri atas beberapa kelompok yang masing-masing memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap polutan udara. Oleh karena itu keberadaan kelompok lumut kerakter tentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. Lumut kerak Usnea sp. Dan 80 Evernia sp. Tidak akan dapat bertahan hidup karena konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu Hal yang serupa dinyatakan oleh Sumantri 201778 bahwa pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia, sehingga beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi udara, panas, radiasi, atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara, sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara yang dapat berupa langsung dan lokal, regulasi, maupun global. Pencemaran udara dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Pencemaran primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemaran udara primer karena merupakan hasil dari pembakaran. 2. Pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemaran-pencemaran primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adaklah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Indikator Kualitas Udara dan Tingkat Pencemaran Udara di dalam dan Luar Ruang Kulitas Fisik Udara Suhu udara sangat berperan dalam kenyamanan bekerja karena tubuh manusia menghasilkan panas yang digunakan untuk metabolisme basal dan muskuler. Namun dari semua energi yang dihasilkan tubuh hanya 20 % saja yang dipergunakan dan sisanya akan dibuang ke lingkungan. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No 261 bahwa suhu yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja 18 - 26 ˚C maka suhu 77 Arty, I. S. 2005. Pendidikan Lingkungan Hidup Tentang Bahaya Polutan Udara. Cakrawala Pendidikan, 243, 396-398. 81 ruangan pada lantai I dan lantai II masih berada pada standar. Suhu udara ruang kerja yang terlalu dingin dapat menimbulkan gangguan kerja bagi karyawan, salah satunya gangguan konsentrasi dimana pegawai tidak dapat bekerja dengan tenang karena berusaha untuk menghilangkan rasa dingin tersebut. Kelembaban udara yang relatif rendah yaitu kurang dari 20 % dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir me mbran, sedangkan kelembaban tinggi akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Hasil pengukuran kelembaban relatif pada lantai I adalah 64 - 68,5 %sedangkan pada lantai II adalah 73 - 80 %. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu sesuai Kep. Men. Kesehatan No 261 dimana kelembaban yang ideal berkisar 40-60 %, maka hasil pengukuran kelembaban pada 2 dua lantai tersebut berada di atas standar yang berarti potensial sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme. Hasil pengukuran kecepatan aliran udar a pada lantai I berkisar antara 0,04 - 0,07 m/det sedangkan pada lantai II berkisar antara 0,15 - 0,35 m/det. Menurut Standard Baku Mutu Kep. Men. Kesehatan No 261 kecepatan aliran udara berkisar antara 0,15 - 0,25 m/det. Arismunandar dan Saito 1991 menyatakan bahwa kecepatan aliran udara < 0,1 m/det atau lebih rendah menjadikan ruangan tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara sebaliknya bila kecepatan udara terlalu tinggi akan menyebabkan cold draft atau kebisingan di dalam Kualitas Mikrobiologi Udara Bioaerosol adalah partikel debu yang terdiri atas makhluk hidup atau sisa yang berasal dari makhluk hidup. Makhluk hidup terutama adalah jamur dan bakteri. Penyebaran bakteri, jamur, dan virus pada umumnya terjadi melalui sistem ventilas i. Sumber bioaerosol ada 2 yakni yang berasal dari luar ruangan dan dari perkembangbiakan dalam ruangan atau dari manusia, terutama bila kondisi terlalu berdesakan crowded. Pengaruh kesehatan yang ditimbulkan oleh bioaerosol ini terutama 3 macam, yaitu infeksi, alergi, dan iritasi. Kontaminasi bioaerosol pada sumber air sistem ventilasi humidifier yang 79 Prasasti, C. i., Mukono, J., & Sudarmaji. 2005. Pengaruh Kualitas Udara dalam Ruangan Ber-AC Terhadap Gangguan Kesehatan. Kesehatan 82 terdistribusi keseluruh ruangan dapat menyebabkan reaksi yang berbagai ragam seperti demam, pilek, sesak nafas dan nyeri otot dan tulang Tan Malaka, 1998. Total koloni kuman pada lantai I adalah 1675 CFU/m3 udara sedangkan lantai II adalah 1387,5 CFU/m 3 udara. Jika dibandingkan dengan Standar Baku Mutu RI No 261 /MENKES/SK/II/1998 dimana angka kuman adalah kurang dari 700 koloni/m3 udara, maka kedua ruangan berada di atas standar. Hasil pengukuran total koloni bakteri pada lantai I 6,87 CFU/menit lebih tinggi dibandingkan lantai II 3,21 CFU/menit dan sebagian besar berjenis gram negatif batang. Hasil pengukuran total koloni jamur pada lantai II adalah 1,94 CFU/menit dan pada lantai II adalah 0,87 CFU/menit. Jika dibandingkan dengan standar NH&MRC dimana total koloni jamur adalah 150 CFU/m 3 udara, maka kedua ruangan tersebut masih berada di bawah standar. Pada usap AC ditemukan gram positif batang dan gram negatif batang. Pencemar yang bersifat biologis terdiri atas berbagai jenis mikroba patogen, antara lain jamur, metazoa, bakteri, maupun virus. Penyakit yang disebabkannya seringkali diklasifikasikan sebagai penyakit yang menyebar lewat udara air-borne diseases.80 Selain itu, kualitas udara dalam ruangan yang baik didefinisikan sebagai udara yang bebas bahan pencemar penyebab iritasi, ketidaknyamanan atau terganggunya kesehatan penghuni. Temperatur dan kelembapan ruangan juga memengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuni. Kualitas udara dalam ruang sebenarnya ditentukan secara sengaja ataupun tidak sengaja oleh penghuni ruangan itu gedung yang secarakhusus diatur, baik suhu maupun frekuensipertukaran udaranya dengan memakai peralatanventilasi khusus, ada pula yang dilakukan denganmendayagunakan keadaan cuaca alamiahdengan mengatur bagian gedung yang dapatdibuka. Dengan demikian kualitas udara dalamruangan sangat bervariasi. Udara dalam ruangmemungkinkan bahan pencemar udara dalamkonsentrasi yang cukup, memiliki kesempatanuntuk 80 Soemirat. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. 83 memasuki tubuh penghuni. Lembagapemasyarakatan juga harus memiliki kualitasudara yang baik bagi kesehatan, layaknya rumah yang dapat memberikan rasa aman dan Udara dapat dikelompokkan menjadi udara luar ruangan outdoor air dan udara dalam ruangan indoorair. Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup manusi berada dalam ruangan. Sebanyak 400 sampai 500 juta orang khususnya di negara yang sedang berkembangsedang berhadapan dengan masalah polusi udara dalam ruangan. Di Amerika, isu polusi udara dalam ruang ini mencuat ketika EPA pada tahun 1989 mengumumkan studi polusi udara dalam ruangan lebih berat daripada di luar ruangan. Polusi jenis ini bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja hingga senilai US $10 Indonesia telah mengatur persyaratankualitas udara dalan ruang perkantoran yaitu denganKeputusan Menteri Kesehatan RI dalam keputusantersebut dinayatakan bahwa Angka kuman kurang dari770 koloni/m3 udara, bebas kuman pathogen. Sumber penyebab polusi udara dalam ruangan antaralain yang berhubungan dengan bangunan itu sendiri,perlengkapan dalam bangunan karpet, AC, dansebagainya, kondisi bangunan, suhu, kelembaban,pertukaran udara, dan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku orang-orang yang berada di dalam ruangan,misalnya polusi udara dalam ruang dapat berasal dari bahan-bahan sintetis dan beberapa bahan alamiah yang digunakan untuk karpet, busa, pelapis dinding, dan perabotan rumah tangga asbestos, formaldehid, VOC,juga dapat berasal dari produk konsumsi pengkilapperabot, perekat, kosmetik, pestisida/insektisida. Mikroorganisme yang berasal dari dalam ruangan misalnya serangga, bakteri, kutu binatang peliharaan,jamur. Mikroorganisme yang tersebar di dalam 81 Candrasari, C. R., & Mukono, J. 2013. Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Sidoarjo. Kesehatan Lingkungan, 71, 21-22. 84 ruangan dikenal dengan istilah Bioaerosol. Bioaerosol di dalamruangan dapat berasal dari lingkungan luar dan kontaminasi dari dalam ruangan. Dari lingkungan luar dapat berupa jamur yang berasal dari organisme yang membusuk, tumbuh-tumbuhan yang mati dan bangkai binatang, bakteri Legionella yang berasal dari soil-borneyang menembus ke dalam ruang, alga yang tumbuh dekat kolam/danau masuk ke dalam ruangan melalui hembusan angin dan jentik-jentik serangga di luar ruang dapat menembus bangunan tertutup. Kontaminasi yangberasal dari dalam ruang yaitu kelembaban antara 25-75% spora jamur akan meningkat dan terjadi kemungkinan peningkatan pertumbuhan jamur, dan sumber kelembaban tandon air, bak air di kamar
KlasifikasiBahan Pencemar Udara. Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian: 1. Polutan Primer. Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu. Polutan primer berupa polutan gas dan partikel. Polutan gas terdiri dari senyawa karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen , senyawa halogen.
Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung28 Mei 2022 1543Jawabannya adalah E. Emisi adalah jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu atau batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara. Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat. Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi, antara lain adalah filter udara, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi, pengendap elektrostatika, filter basah. ΒΒ±Ββ€™β€šΒβ€™β€¦Ββ€™Ε , ΒΒ±Ββ€™β€šΒβ€™ΛœΒβ€™β€šΒβ€™Ζ’Ββ€™β€šΒβ€™ΒΒβ€™ΒΒβ€™Ε‘Ββ€™β€š Ββ€™β€šΒβ€™β€¦Ββ€™β€šΒβ€™ΒΒβ€™β€šΒβ€™β€° ¬. Perancangansistem ventilasi mekanis dilakukan sebagai berikut: 1. Tentukan kebutuhan udara ventilasi yang diperlukan sesuai fungsi ruangan. 2. Tentukan kapasitas fan. 3. Rancang sistem distribusi udara, baik menggunakan cerobong udara (ducting) atau fan yang dipasang pada dinding/atap. Apakah yang kalian rasakan ketika kalian berada di tengah kemacetan jalan raya yang panas dan penuh dengan asap kendaraan bermotor? Apakah kalian merasa nyaman? Tahukah kalian bahwa di dalam asap tersebut terkandung berbagai macam gas yang dapat mengganggu kesehatan? Asap kendaraan bermotor mengandung bermacam gas yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Gas-gas tersebut adalah karbon monoksida CO, nitogen oksida NO, hidrokarbon HO, sulfur oksida SO, dan lain-lain. Pernahkah kalian membayangkan bahwa gas buangan dari lemari es, AC, dan parfum yang sering disebut gas Chlorofluorocarbon CFC merupakan gas yang sangat berbahaya karena dapat merusak lapisan ozon yang berada di lapisan atas atmosfer bumi? Keadaan di atas menunjukkan adanya pencemaran udara yang terjadi di sekitar kita. Pencemaran udara adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. 1 Jenis-Jenis Pencemaran Udara Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions proses alam, misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba, dan anthropogenic amissions kegiatan manusia, misalnya, asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar udara, antara lain, sebagai berikut. a Karbon Monoksida CO Karbon monoksida CO merupakan gas pencemar udara yang beracun dan berbahaya bagi tubuh. Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi terganggu. Keadaan ini dapat menimbulkan sakit kepala pusing, mualmual, mata berkunang-kunang, dan lemas. Dalam kadar tinggi dapat menyebabkan kematian. b Karbon Dioksida CO2 CO2 diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, tetapi jika jumlah CO2 di udara terlalu banyak, CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca pemanasan global. Pemanasan global ini dapat mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat yang mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es di daerah kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil batu bara dan minyak bumi yang berupa hasil buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang. c Hidrokarbon HC dan Nitrogen Oksida NO HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker. d Sulfur Oksigen SO SO yang bereaksi dengan uap air di udara dapat menyebabkan hujan asam. Asam bersama air hujan akan jatuh ke bumi sebagai hujan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan atau kematian hewan dan tumbuhan serta dapat merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari kayu dan besi memicu terjadinya perkaratan. Selain itu, SO juga dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan yang menyebabkan batuk, gangguan pernapasan, dan bronkitis. e Chloroflourocarbon CFC Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai sehingga sulit dihilangkan dari udara. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang busa, pendingin lemari es dan AC, serta bahan penyemprot hair spray dan parfum. Di lapisan atas atmosfer, gas ini bereaksi dengan ozon-lapisan ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Reaksi antara CFC dan ozon akan membentuk lubang ozon. Dari lubang ini, sinar ultraviolet akan menembus bumi. Sinar ultraviolet ini dapat menyebabkan penyakit kanker kulit, berkurangnya kekebalan tubuh, dan matinya algae yang dapat merusak ekosistem laut. f Partikel Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer PM10. Partikel dapat berupa 1 aerosol partikel yang terhambur dan melayang di udara; 2 fog kabut yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara; 3 dust debu atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di udara karena tiupan angin; 4 smoke asap yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan cair yang melayang di udara; 5 mist, mirip kabut, berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di udara; 6 plume, asap dari cerobong pabrik; 7 smog, campuran smoke dan fog; 8 fume, aerosol dari kondensasi uap logam. 2 Dampak dari pencemaran udara Telah disebutkan di atas bahwa pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan, mulai dari masalah kesehatan sampai perubahan iklim global. Pencemaran udara tidak dapat dihilangkan sama sekali, tetapi hanya dapat dikurangi atau dikendalikan. Manusia dapat mengakibatkan pencemaran udara, tetapi juga dapat berperan dalam pengendalian pencemaran udara ini. Pencemaran udara ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, harta benda, ekosistem, dan iklim. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan adalah bronkitis dan emphysema. Adanya hujan asam yang bersifat korosif dapat menyebabkan kerugian harta benda karena berkaratnya benda-benda dari besi yang kontak dengannya. Hujan asam menyebabkan perubahan pH air dan tanah. Keadaan ini berpengaruh pada keseimbangan ekosistem. Gas-gas rumah kaca CO2, CFCs, dan N2O dapat menyerap radiasi inframerah dan menghangatkan udara di permukaan. Peningkatan temperatur di bumi menyebabkan gunung-gunung es mencair yang mengakibatkan perubahan iklim global. Selain itu, CFCs juga dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Kebocoran ozon sangat berbahaya bagi kehidupan manusia karena dari lubang ozon tersebut, sinar ultraviolet dapat masuk menembus ke bumi. Radiasi sinar UV ini dapat menyebabkan kerusakan materi genetik DNA dan kanker. 3 Solusi Standar batas-batas pencemaran udara secara kuantitatif diatur dalam Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi. Baku Mutu Udara Ambien menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara, tetapi tidak menimbulkan gangguan pada makhluk hidup. Sementara itu, Baku Mutu Udara Emisi menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga tidak mengakibatkan pencemaran yang melampaui batas Baku Mutu Udara Ambien. Dengan ketentuan tersebut, perusahaan yang mengeluarkan emisi akan berusaha untuk menjaga agar sesuai dengan ketentuan tersebut. Secara tidak langsung, hal tersebut telah dapat mengendalikan laju pencemaran udara. Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat. Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi, antara lain, sebagai berikut. a Filter udara berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar dari cerobong agar tidak ikut terlepas ke udara sehingga hanya udara yang bersih yang keluar ke lingkungan. b Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari partikel dengan cara partikel diembuskan ke dinding tabung siklon sehingga partikel yang berat akan mengendap. c Pengendap sistem gravitasi, yaitu ruang panjang yang dilalui partikel sehingga perlahan-lahan dimungkinkan terjadi pengendapan partikel ke bawah akibat gaya gravitasi. d Pengendap elektrostatika, berguna untuk mengendapkan partikel di bawah diameter 5 mikrometer dan paling efektif digunakan pengendap elektrostatik. Dengan alat ini, volume udara yang dibersihkan dapat dalam jumlah yang besar. e Filter basah, scrubber, atau wet collectors, berguna untuk mengendapkan pencemar nonpartikel. Scrubber dapat memisahkan udara bersih dari pencemar nonpartikel. Kerja alat ini adalah dengan menggunakan larutan penyerap. Pencemar nonpartikel dilewatkan dalam larutan penyerap sehingga larutan akan menyerap pencemar nonpartikel tersebut. Selain itu, ada beberapa pencemar yang dikelola secara khusus, misalnya, sebagai berikut. a Pengendalian sulfur dioksida SO2 Pengendalian SO2 dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar bersulfur tinggi, seperti batu bara dengan bahan bakar yang lebih bersih untuk lingkungan. b Pengendalian oksida nitrogen NO2 Cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya pencemaran NO2 adalah dengan menghindari penggunaan bahan bakar fosil. Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran udara adalah a mengurangi atau mengganti bahan bakar rumah tangga yang berasal dari fosil dengan bahan bakar yang ramah lingkungan; b tidak menggunakan barang-barang rumah tangga yang mengandung CFC; c tidak merokok di dalam ruangan; d mencegah terjadinya kebakaran hutan, perusakan hutan, dan penggundulan hutan; e menanam tumbuhan hijau di sekitar rumah dan berpartisipasi dalam penghijauan dan reboisasi; f adanya peraturan yang mengharuskan membuat cerobong asap bagi industri dan pabrik.
\n\n jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu disebut
Emisimerupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh sumber alami dan sumber antropogenik. Gambar 1 Letusan gunung berapi Sumber: Purwaningrum, 2018 Sumber pencemaran udara alami berasal dari proses alam tanpa campur tangan manusia.
Oleh N12-ALFINA, Alfina SeptiyadeviAbstrak Perubahan lingkungan udara disebabkan oleh pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar berbentuk gas – gas dan partikel kecil atau aerosol kedalam udara. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida CO, Nitrogen dioksida NOβ‚‚, Chlorofluorocarbon CFC, sulfur dioksida SOβ‚‚, Hidrokarbon HC, Benda Partikulat, Timah Pb, dan Karbon Dioksida COβ‚‚. Pengendalian lingkungan sangat diperlukan demi terciptanya lingkungan yang memiliki udara bersih dan sehat. Kata Kunci pencemaran udara, bahan polutan, atmosfer Pendahuluan Udara yang dihirup adalah suatu campuran dari beberapa zat. Udara memiliki tiga komponen utama, yaitu udara kering, uap air dan aerosol. Komposisi normal udara kering adalah 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Komponen udara berikutnya adalah uap air yang berasal dari evaporasi dari laut dan sumberdaya perairan lainnya. Sedangkan aerosol adalah benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalsium, kalium dan patikel dari gunung berapi. Permasalahan Apa saja bahan polutan yang dapat mencemari kualitas udara di atmosfer ? Pembahasan Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi bumi. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km diatas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Semua materi di dunia dapat menjadi polutan atau zat yang dapat menyebabkan polusi udara. Polutan yang berbentuk gas dan sinar radiasi merupakan musuh utama bagi atmosfer. Sumber Pencemaran Sumber pencemaran dapat merupakan kegiatan yang bersifat alami dan kegiatan antropogenik. Pencemaran akibat kegiatan manusia secara kuantitatif sering lebih besar, misalnya sumber pencemar akibat aktivitas transportasi, industri, persampahan baik akibat proses dekomposisi. Jenis Pencemar Udara 1. Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dapat berupa a. Partikel debu, aerosol, timah hitam b. Gas CO, NOβ‚‚ , SOβ‚‚, Hβ‚‚S dan HC c. Energi suhu dan kebisingan. 2. Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri dari a. Pencemar primer yang diemisikan langsung dari sumbernya pencemar utama major air pollutans yaitu golongan oksida karbon CO, COβ‚‚ , oksida belerang SOβ‚‚, SO₃ dan oksida nitrogen Nβ‚‚O, NO, NO₃ senyawa hasil reaksi fotokimia, partikel asap, debu, asbestos, metal, minyak, garam sulfat, senyawa inorganik HF, Hβ‚‚S,NH₃,Hβ‚‚SOβ‚„,HNO₃, hidrokarbon CHβ‚„, Cβ‚„H₁₀ unsur radio aktif titanium, Radon, energi panas suhu, kebisingan. b. Pencemar sekunder yang terbentuk karena reaksi di udara antara berbagai zat Gas diudara dengan reaksi fotokimia dapat membentuk bahan pencemar sekunder, misalnya peroxyl radikal dengan oksigen akan membentuk ozon dan nitrogen dioksida berubah menjadi nitrogen monoksida dengan oksigen dan sebagainya. Kesimpulan Zat pencemar masuk kedalam udara dapat secara alamiah asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit, dan pancaran garam dari laut dan aktivitas manusia transportasi, industri pembuangan sampah. Jenis pencemaran udara dapat dilihat dari fisik bahan pencemar dan berdasarkan kejadian terbentuknya. Polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel – partikel, diikuti berturut – turut NOβ‚‚ , SOβ‚‚ , Hidrokarbon dan yang paling rendah toksisitasnya adalah karbonmonoksida. Daftar Pustaka Hidayat, Atep Afia. dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. JakartaPenerbit Wahana Resolusi.
2015 A. Pengertian Pencemaran Udara. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kelebihan bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu
Emisiyang keluar dari proses kegiatan dihubungkan dengan jenis dan banyaknya polutan yang dikeluarkan untuk menjadi suatu indikator dari kapasitas produksi, banyak dan jenis bahan bakar yang terpakai, dan jarak tempuh kendaraan bermotor (Liu dan LiptΓ‘k, 2000). 2.3.2 Kondisi Atmosfer Sesaat setelah polutan diemisikan ke dalam udara
K1T7to.
  • v499proz9q.pages.dev/78
  • v499proz9q.pages.dev/424
  • v499proz9q.pages.dev/544
  • v499proz9q.pages.dev/83
  • v499proz9q.pages.dev/173
  • v499proz9q.pages.dev/88
  • v499proz9q.pages.dev/461
  • v499proz9q.pages.dev/515
  • jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu disebut